Mind map pemuda dan sosialisasi



Internalisasi Belajar dan Spesialisasi

 

Orientasi mendua.

Orientasi mendua adalah orientasi yang bertumpu pada harapan orang tua, masyarakat, dan bangsa yang sering bertentangan dengan keterikatan serta loyalitas terhadap teman sebaya baik itu di lingkungan belajar (sekolah) maupun di luar sekolah, yang menyebabkan kondisi mental remaja terguncang. Orientasi mendua terjadi karena adanya pertentangan nilai antara teman sebaya dengan pola asuh dan metode pendidikan.
Peran media massa.

 

Peran media massa

Di zaman sekarang, informasi sudah banyak berkembang menjadi berbagai macam jenis informasi, sikap permisif masyarakat juga tercermin pada isi media yang beredar di masyarakat. Ini sangat mempengaruhi pola pikir masyarakat, terutama para remaja yang sedang mengalami transisi dari masa kanak – kanak hingga masa dewasa, yang menyebabkan para remaja sering menerima informasi yang sesuai dengan keinginan atau hasrat mereka sendiri tanpa berpikir terlebih dahulu.
ini disebabkan oleh keinginan - keinginan yang muncul pada masa remaja, yakni :
  1. Keinginan untuk memenuhi dan menyatakan identitas diri
  2. Munculnya kemampuan untuk melepaskan diri dari ketergantungan orang tua.
  3. Kebutuhan untuk akseptabilitas (di terima) di kalangan remaja.

hal – hal yang dapat dilakukan untuk mencegah para remaja untuk menerima informasi tanpa berpikir berupa:
  1. Membekali remaja dengan kemampuan untuk mengolah / menganalisa informasi yang diterima.
  2. Melakukan intervensi ke dalam lingkungan sumber informasi mereka secara interpersonal.
  3. Bimbingan dari orang tua untuk mengonsumsi media massa.
  4. Menetapkan kode etik / peraturan khusus kepada penyebar informasi supaya informasi yang di sebarkan oleh sang penyebar dapat dipertanggungjawabkan.

Perlu dikembangkan.

Hubungan seorang remaja dengan orang tuanya dapat berubah menjadi beberapa jenis. ada yang bersifat positif (misalnya, dukungan orang tua untuk mengizinkan anaknya untuk ikut kegiatan extrakurikuler), juga ada yang bersifat negatif (misalnya, orang tua melarang anaknya untuk bergaul dengan orang lain yang tidak selaras dengan keinginannya (misalnya dari kalangan orang miskin)). seseorang pada usia remaja cenderung untuk melakukan hal – hal yang dilarang, ini dikarenakan remaja belum memiliki penilaian yang mendalam terhadap, norma, etika, dan agama.
Masalah kepemudaan dapat ditinjau dari dua asumsi, yakni :
  1. Penghayatan mengenai proses perkembangan bukan sesuatu yang sambung menyambung, tetapi fragmentaris / terpecah – pecah, dan setiap fragmen memiliki mempunyai arti sendiri – sendiri.
  2. Posisi pemuda dalam arah kehidupan itu sendiri.

 

Pemuda dan identitas

Pemuda merupakan generasi yang dibebani dengan harapan generasi – generasi lainnya, sebagai penerus perjuangan dari generasi sebelumnya. Pemuda juga sering dihujani dengan berbagai macam permasalahan yang dapat membuat pemuda tersebut kehilangan fungsi penerus perjuangan dari generasi sebelumnya. Namun di sisi lain, pemuda juga mempunyai bakat / potensi khusus yang sangat penting bagi sang pemuda untuk menjadi SDM yang handal di dalam masyarakat.

 

Pembinaan dan pengembangan generasi muda.

Ditetapkan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, melalui keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor: 0323/U/1978 tanggal 28 Oktober 1978. Pola dasar pembinaan dan pengembangan generasi muda di susun berlandaskan :
  1. Landasan Idieologi : Pancasila.
  2. Landasan Konstitusional : UUD 1945.
  3. Landasan Strategis : GBHN (Garis Besar Haluan Negara).
  4. Landasan Historis : Sumpah Pemuda tahun 1928 dan Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945.
  5. Landasan Normatif : Etika, tata nilai dan tradisi luhur yang hidup di masyarakat.
Pembinaan dan pengembangan generasi muda menyangkut dua pengertian pokok, yaitu :
  1. Generasi muda sebagai subjek pembinaan dan pengembangan : Sudah mampu untuk bersikap mandiri dalam keterlibatannya secara fungsional (untuk membantu menyelesaikan permasalah di masyarakat)
  2. Generasi muda sebagai objek pembinaan dan pengembangan : Belum mampu untuk bersikap mandiri dalam keterlibatannya secara fungsional.

 

Masalah dan potensi generasi muda.

Permasalahan generasi muda :
  1. Dirasanya menurunnya jiwa idealisme, patriotisme, dan nasionalisme di kalangan masyarakat, terutama generasi muda.
  2. Kekurangpastian yang dialami oleh generasi muda terhadap masa depannya.
  3. Belum seimbangnya antara jumlah generasi muda dengan fasilitas pendidikan yang tersedia, baik yang formal, maupun non-formal.
  4. Kurangnya lapangan kerja serta tingginya tingkat pengangguran di kalangan generasi muda, yang dapat menyebabkan munculnya permasalahan – permasalahan di suatu negara.
  5. Kurangnya gizi yang dapat menghambat pertumbuhan badan dan perkembangan kecerdasan di kalangan generasi muda.
  6. Masih maraknya perkawinan di bawah umur, terutama di daerah pedesaan.
  7. Pergaulan bebas yang membahayakan sendi – sendi perkawinan dan kehidupan keluarga.
  8. Meningkatnya kenakalan remaja, termasuk penggunaan narkotika.
  9. Belum adanya undang – undang yang menyangkut generasi muda.
Potensi – potensi generasi muda :
  1. Idealisme dan daya kritis.
  2. Dinamika dan kreativitas.
  3. Keberanian mengambil resiko.
  4. Optimis dan kegairahan semangat.
  5. Sikap kemandirian dan disiplin murni.
  6. Terdidik.
  7. Keanekaragaman dalam persatuan dan kesatuan.
  8. Patriotisme dan nasionalisme.
  9. Sikap ksatria.
  10. Kemampuan penguasaan ilmu dan teknologi.
Sosialisasi adalah proses untuk membentuk kepribadian suatu individu sebelum terjun ke dalam masyarakat, agar individu tersebut dapat beradaptasi dengan lingkungan di sekitarnya.
Tujuan pokok sosialisasi adalah :
  1. Individu harus ilmu pengetahuan yang dibutuhkan bagi kehidupan kelak di masyarakat.
  2. Individu harus mampu berkomunikasi secara efektif dan mengembangkan kemampuannya.
  3. Pengendalian fungsi – fungsi organik yang dipela jari melalui pelatihan – pelatihan mawas diri yang tepat.
  4. Bertingkah laku selaras dengan norma atau tata nilai dan kepercayaan pokok di masyarakat


Perguruan dan pendidikan

 

Mengembangkan potensi generasi muda.

Di zaman sekarang, mayoritas penduduk di suatu negara memiliki jumlah penduduk  berusia muda lebih banyak dibandingkan jumlah penduduk berusia tua. ini membuat beberapa negara mengalami pemasalahan – permasalahan kehidupan di dalam masyarakatnya. Permasalahan ini dapat disebabkan oleh :
  1. Kurangnya jumlah fasilitas penunjang pendidikan.
  2. Rendahnya kualitas SDM yang menyebabkan negara tidak mampu mengolah SDA secara maksimal.
  3. Rendahnya lapangan kerja yang tersedia di suatu daerah.
  4. Oleh sebab itu, pemerintah harus mengembangkan potensi generasi muda supaya kelak generasi muda tersebut dapat memajukan negaranya, dan dapat membantu generasi muda yang baru untuk melanjutkan perjuangan dari generasi sebelumnya, juga untuk mensejahterakan masyarakat.

 

Pendidikan dan perguruan tinggi.

Kualitas sumber daya manusia merupakan faktor yang sangat menentukan keberhasilan penbangunan di suatu negara. Oleh sebab itu, diperlukan tenaga kerja yang memiliki kualitas SDM yang baik sangat diperlukan di suatu negara untuk mensejahterkan masyarakatnya.

Fasilitas pendidikan merupakan satu – satunya fasilitas yang mampu mengasilkan tenaga kerja dengan kualitas SDM tinggi. Semakin tinggi tingkat pendidikannya, semakin tinggi pula kualitas Sumber Daya Manusianya.

Pada umumnya, perguruan tinggi merupakan fasilitas pendidikan yang menghasilkan tenaga kerja terbaik di dunia. oleh sebab itu, generasi muda dapat menjadi tenaga kerja yang baik jika memiliki kesempatan untuk mengenyam pendidikan dari usia dini (Taman kanak – kanak/ Pendidikan anak usia dini), hingga dewasa / usia produktif (perguruan tinggi). Ini disebabkan oleh beberapa alasan, yakni:
  1. Sebagai generasi muda yang, memperoleh pendidikan terbaik, mereka memiliki pengetahuan yang luas tentang masyarakatnya.
  2. Sebagai generasi muda yang paling lama melalui proses sosialisasi yang panjang dan terencana.
  3. Mahasiswa yang berasal dari berbagai etnis dan suku bangsa dapat menyatu dalam bentuk terjadinya akulturasi sosial dan budaya.
  4. Mahasiswa sebagai kelompok yang akan memasuki lapisan atas dari susunan kekuasaan, struktur perekonomian, dan prestise di dalam masyarakat. dengan menjadi generasi muda yang menjadi salah seorang kalangan elite di kalangan generasi muda lainnya.

 

Komentar

Postingan Populer