Mind Map Agama dan Masyarakat
Agama dan Masyarakat
Pengertian Agama
Secara umum,
agama adalah kepercayaan yang dianut oleh umat manusia, tentang asal mula dunia
dan siapakah sang pencipta, mengajarkan hal - hal apa saja yang tidak boleh
dilakukan selama hidup, serta apa kewajiban kita selama hidup, dan menjadi
panutan hidup seseorang.
Menurut saya
sendiri, Agama adalah Panggilan hati dari seseorang, jika orang tersebut
berpikir suatu hal itu benar / salah, maka orang tersebut akan mempercayainya,
dan akan menyebarkannya ke orang lain bahwa hal itu benar / salah.
Fungsi Agama
Fungsi agama
di dalam masyarakat terdapat 3 aspek penting yang selalu dipelajari, yakni:
- Kebudayaan
- Sistem sosial
- Kepribadian
Sebagai
acuan penelitian empiris, teori fungsional memandang masyarakat sebagai suatu
lembaga sosial yang seimbang. Sedangkan teori fungsionalisme melihat agama
sebagai penyebab sosial yang dominan dalam terbentuknya lapisan sosial, perasaan
agama, dan termasuk konflik sosial.
Jadi,
seorang fungsionalis memandang agama sebagai petunjuk bagi manusia untuk
mengatasi diri dari ketidakpastian, ketidakberdayaan, dan kelangkaan. Dan agama
dipandang sebagai mekanisme penyesuaian yang paling dasar terhadap unsur –
unsur tersebut. Agama juga berfungsi untuk memenuhi sebagian kebutuhan
masyarakat.
Agama membantu
mendorong terciptanya persetujuan dan kewajiban sosial, dan memberikan kekuatan
memaksa memperkuat atau mempengaruhi adat istiadat di dalam masyarakat. Hal ini
diterapkan melalui 3 Fungsi, yakni:
- Fungsi Agama dalam pengukuhan nilai – nilai, bersumber pada kerangka acuan yang bersifat sakral, maka normalnya pun dikukuhkan dengan sanksi – sanksi sakral.
- Fungsi Agama di bidang sosial adalah fungsi penentu, dimana agama menciptakan suatu ikatan bersama, baik di antara anggota – anggota beberapa masyarakat maupun dalam kewajiban – kewajiban sosial yang membantu mempersatukan mereka.
- Fungsi Agama sebagai sosialisasi individu ialah individu, pada saat dia tumbuh menjadi dewasa , memerlukan suatu sistem nilai sebagai semacam tuntutan umum untuk mengarahkan aktivitasnya dalam masyarakat.
Masyarakat Industri Sekular
Masyarakat industri bercirikan dinamika dan semakin besar
pengaruhnya terhadap aspek - aspek kehidupan, yang kebanyakan adalah penyesuaian
– penyesuaian terhadap lingkungan alam fisik. Namun yang terpenting adalah
penyesuaian – penyesuaian terhadap hubungan – hubungan kemanusiaan sendiri.
Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi membuat
masyarakat berpikir untuk menyelesaikan permasalahan berdasarkan penalaran dan
efisiensi, ini memberikan dampak besar terhadap agama, seeperti pemikiran
agama, praktek agama, dan sedikit kebiasaan – kebiasaan peranan agama tersebut.
Pelembagaan agama
Agama begitu universal, permanen, dan mengatur dalam
kehidupan, sehingga jika suatu tidak memahami masyarakat, maka individu
tersebut tak akan pernah memahami masyarakat.
Dimensi keyakinan, praktek, pengalaman, dan pengetahuan dapat
diterima sebagai dasar analitis, namun hubungan keempatnya tidak dapat
diungkapkan tanpa data empiris.
Kaitan agama dengan masyarakat tercermin pada:
- Masyarakat yang terbelakang dan nilai – nilai sakral
Masyarakat ini kecil, terisolasi, dan terbelakang di antara
masyarakat – masyarakat lainnya. Dan memiliki
sifat – sifat : 1. Agama memasukkan pengaruhnya yg sakral kedalam sistem nilai
masyarakat secara mutlak ; 2. Dalam keadaan lembaga lain selain keluarga
relatif belum berkembang, agama menjadi fokus utama bagi pengintegrasian dan
persatuan dari masyarakat secara keseluruhan.
- Masyarakat – masyarakat Praindustri yang sedang berkembang
Keadaan masyarakat ini tidak lagi terisolasi, dan mulai
terdapat perkembangan teknologi di dalam masyarakat masyarakatnya.
- Masyarakat industri yang sudah maju
Masyarakat ini sudah terbuka terhadap perubahan – perubahan di
sekitarnya, perkembangan teknologi masyarakatnya sudah maju, namun sifat –
sifat agama di negara tersebut mulai memudar.
Lembaga – lembaga keagamaan pada mulanya berawal mula pada
keinginan sekelompok orang dengan tujuan yang sama, seperti peribadatan, pola –
pola ide, dan keyakinan – keyakinan yang muncul dalam bentuk organisasi dan
asosiasi.
Organisasi – organisasi agama bermunculan akibat adanya
perubahan pemikiran masyarakat atau kedalaman beragama, usaha untuk mengimbangi
perkembangan kebutuhan masyarakat.
Komentar
Posting Komentar